Prakata

Komoditas pemasaran dan prospek ikan hias yang semula sebagai pemuasan rohani, sekarang ini ikan hias pun didalam perdagangan telah mendapat perhatian yang serius dari masyarakat. Dan bahkan bisnis ikan hias pun telah banyak dijadikan sebagai mata pencaharian utama, bukan lagi sebagai sumber penghasilan tambahan seperti dulu.

Melihat prospek pemasaran ikan hias cukup cerah, maka banyak orang mulai tertarik untuk usaha membudidayakan ikan hias. Sayangnya mereka sering dihadapkan pada berbagai masalah karena kurangnya pengetahuan yang dimiliki. Oleh karena itu, adanya blog ini dimungkinkan dapat membantu dalam penanganan masalah - masalah yang timbul, khususnya bagi para pemula.

Dan tentunya untuk membuat penuntun, pengenalan, dan cara budidaya ikan hias yang dapat digunakan terhadap semua jenis ikan hias yang ada sangatlah sulit, karena jenis dan sifat ikan hias sangat lah beragam. Oleh karena itu saya buatkan beberapa situs link/tautan di luar blog ini (dicantumkan di dalam postingan/artikel).

Ikan hias lebih menguntungkan
Bisnis ikan hias memang mampu memberikan jaminan keuntungan yang lebih dari cukup bagi para petani pengelolanya. Selain harganya yang cukup tinggi, siklus pemijahannya relatif pendek/singkat. Teknologi budidayanya juga tidak terlalu sulit, lahan yang diperlukannya pun tidak terlalu luas. Dengan demikian sangat cocok untuk usaha budidaya secara intensif maupun usaha sambilan.

Meningkatnya pemasaran komoditas ini tidak lain karena banyak orang menggemari usaha memelihara ikan hias di akuarium untuk menghias ruangan maupun pada kolan - kolam kecil di taman atau halaman rumah. Di tempat - tempat umum, seperti hotel maupun rumah makan, ikan hias biasanya di pajang dalam akuarium yang telah ditata sedemikian rupa sehingga mampu menambah semaraknya suasana dalam ruangan.

Dan bagi mereka yang berminat dalam usaha mengembangkan ikan hias tidak perlu meresahkan masalah pemasarannya. Untuk kebutuhan lokal, kota - kota besar seperti Jakarta, Bandung, Surabaya, dan Medan, merupakan pusat - pusat pemasaran utama, dimana  pusat - pusat penjualan maupun tempat - tempat pameran ikan hias selalu dikunjungi penggemarnya. Selain itu, untuk keperluan pemasaran di luar negeri pun dapat menghubungi para eksportir ikan hias.

Potensi ikan hias asli Indonesia cukup menggiurkan, menurut catatan seorang ahli ikan hias dari Norwegia - Kvalvagnaes, Indonesia memiliki 250 jenis ikan hias bernilai ekonomis. Angka - angka ini jauh lebih tinggi dibandingkan dengan negara Srilanka yang memiliki 165 jenis, Filipina 109 jenis, Ethiopia 112 jenis, Kenya 95 jenis, dan Hawaii 60 jenis. Selain itu Indonesia juga memiliki daya jual yang cukup besar, baik di dalam maupun di luar negeri.

Hobi ikan hias mengurangi stress
Melalui jenis, warna, ukuran dan bentuk tubuhnya, ikan hias ini memegang peranan yang penting untuk menambah kesegaran, keindahan, dan kesejukan lingkungan. Menurut anggapan yang telah memasyarakat, memelihara ikan hias sangat baik bagi kesehatan. Sebagian besar penggemar ikan hias percaya bahwa bentuk, warna, sifat, dan gerak - gerik tubuh ikan hias ketika berenang di kolam atau dalam akuarium yang dekorasinya ditata dengan apik dapat menentramkan hati, meyembuhkan tekanan darah tinggi maupun stress (tekanan jiwa) yang disebabkan karena berbagai hal atau masalah dalam kehidupan sehari - hari.
Dan agaknya semua orang pun tahu , air itu memberi "Peace full" atau ketenangan tersendiri. Jadi secara psikologis, bisa berpengaruh untuk mengurangi ketegangan pikiran atau stress. Sebab, dengan melihat akuarium ada semacam relaksasi. Sehingga urat saraf yang tegang pun bakal kendor kembali.

Karena ikan - ikan itu telah memberi manfaat, maka sudah selayaknya jika ikan - ikan itu pun diperhatikan. Yang penting ekosistem dalam air itu harus baik, pH dan hardness airnya cocok, temperaturnya sesuai. Kalau ini diperhatikan, airnya akan jernih, ikannya kelihatan bagus, dan warnanya nampak jelas. Kalau kelihatannya bagus dan indah, orang yang melihat pun ikut senang. Bagaimana mengharapkan orang lain akan tersenyum, kalau kita sendiri tidak senyum !!!