2011/03/25

Penyakit dan Parasit Ikan


Keberhasilan suatu usaha budidaya ikan tidak terlepas dari masalah penyakit dan parasit ikan. Meskipun jarang terjadi pada akuarium maupun kolam-kolam yang terawat dengan baik, wabah penyakit dan parasit yang menyerang ikan dapat menimbulkan kerugian besar bagi para petani peternak ikan karena sering menyebabkan kematian ikan secara massal.
Adapun organisme penyebab penyakit dan parasit yang biasa menyerang ikan umumnya berasal dari golongan jamur, bakteri, virus dan hewan invertebrata. Sebenarnya, kerugian yang timbul karena adanya serangan penyakit dan parasit dapat dihindari dengan pengelolaan akuarium maupun kolam secara baik. Apabila kebersihan akuarium maupun kolam, kualitas dan kuantitas air terpelihara dengan baik, kemungkinan terjadinya serangan penyakit atau parasit terhadap ikan yang dipelihara dapat diperkecil. Untuk mengatasi timbulnya masalah dan parasit pada ikan peliharaan, ada baiknya mengetahui bagaimana cara berjangkit maupun penularan penyakit dan parasit terhadap ikan. Adapun caranya adalah sebagai berikut :

  1. Melalui air, yaitu apabila kita menggunakan air yang telah tercemar oleh bibit penyakit maupun parasit, maka biasanya ikan yang dipelihara akan segera terserang penyakit atau parasit tersebut.
  2. Melalui kontak atau gesekan badan secara langsung dengan ikan yang telah terserang penyakit atau parasit. Penebaran ikan-ikan yang tidak sehat biasanya akan berakibat buruk, terutama jika padat penebaran terlalu tinggi.
  3. Melalui alat-alat yang telah digunakan untuk menangani atau mengangkut ikan-ikan yang terserang penyakit atau parasit. Sebaiknya peralatan yang akan digunakan untuk menangani atau mengangkut ikan disterilkan dahulu untuk membunuh penyakit atau parasit.
  4. Terbawa oleh ikan, makanan atau tumbuhan dari daerah asalnya dan berkembang dengan pesat di akuarium maupun di kolam yang baru. Pemindahan ikan, makanan alami atau tumbuhan dari suatu perairan yang telah tercemar oleh penyakit atau parasit sering menimbulkan masalah yang sama di tempat yang baru. Hal ini diduga karena individu tersebut di tempat asalnya tidak dapat berkembang sedangkan ditempat yang baru karena kondisinya sesuai mereka tumbuh dengan pesat.
Adapun usaha untuk mengatasi masalah penyakit dan parasit pada ikan, dapat dilakukan dengan cara pencegahan atau pemberantasan. Tentu saja kerajinan dan keuletan kita sangat menentukan keberhasilan usaha ini.

A. Tanda-tanda ikan yang terserang 
Meskipun usaha pencegahan telah dilakukan dengan sungguh-sungguh kadangkala ikan masih juga terserang penyakit maupun parasit. Hal ini mungkin saja bisa disebabkan karena adanya proses pembusukan di akuarium atau di kolam, baik terhadap kotoran hasil metabolisme maupun sisa makanan. Adanya sampah atau zat-zat buangan yang masuk ke kolam juga dapat memperburuk kondisi perairan. Padat penebaran yang terlalu tinggi, kondisi ikan yang lemah atau kualitas makanan yang kurang memenuhi persyaratan dapat juga membantu perkembangan penyakit maupun parasit. Untuk mencegah penyerangan penyakit atau parasit ke seluruh ikan yang dipelihara, perlu diketahui secepat mungkin tanda-tanda berjangkitnya. Adapun tanda-tanda dari ikan yang telah terkena serangan penyakit atau parasit adalah sebagai berikut :

  1. Ikan terlihat pasif, lemah dan hilang keseimbangan.
  2. Nafsu makan mulai berkurang.
  3. Malas berenang dan cenderung mengapung di permukaan air.
  4. Kadang-kadang ikan bergerak secara cepat dan tiba-tiba.
  5. Selaput lendirnya berangsur-angsur berkurang atau habis, sehingga tubuh ikan tidak licin lagi.
  6. Pada permukaan tubuh ikan terjadi pendarahan, terutama dibagian dada, perut atau pangkal ekor.
  7. Dibeberapa bagian tubuh ikan, sisiknya tampak rusak bahkan terlepas, sering pula terlihat kulit ikan mengelupas.
  8. Sirip dada, punggung maupun ekor sering dijumpai rusak dan pecah-pecah. Pada serangan yang lebih hebat, kadang-kadang hanya tinggal jari-jari siripnya saja.
  9. Insang menjadi rusak sehingga ikan sulit untuk bernapas. Warna insang menjadi keputih-putihan atau kebiru-biruan.
  10. Bagian isi perutnya, terutama hati, berwarna kekuning-kuningan dan ususnya menjadi rapuh.
B. Penggolongan penyakit dan parasit ikan.
Berdasarkan daerah penyebarannya, penyakit atau parasit ikan dapat dibagi menjadi 3 ( tiga ) golongan yaitu :

1. Penyakit atau parasit pada kulit.
Penyakit atau parasit ini meyerang bagian kulit ikan sehingga dengan mudah dapat dideteksi. Apabila organisme penyebabnya berukuran cukup besar, maka dengan mudah dapat langsung diidentifikasi. Akan tetapi bila berukuran kecil harus diidentifikasi dengan menggunakan sebuah mikroskop atau dengan mengamati akibat yang ditimbulkan oleh serangan organisme tersebut.
Biasanya ikan yang terserang akan terlihat menjadi pucat dan menimbulkan atau mengeluarkan lendir secara berlebihan. Organisme yang menyerang bagian kulit bisa berasal dari golongan bakteri, virus, jamur atau lainnya. Bila disebabkan oleh jamur, maka akan terlihat bercak-bercak berwarna putih, kelabu atau kehitam-hitaman pada kulit ikan. Ikan yang mengalami serangan penyakit atau parasit pada kulitnya, biasanya akan menggosok-gosokkan badannya ke benda-benda disekelilingnya sehingga seringkali menimbulkan luka baru yang dapat menyebabkan terjadinya infeksi sekunder.


2. Penyakit atau parasit pada insang.
Penyakit atau parasit yang menyerang organ insang agak sulit untuk dideteksi secara dini karena menyerang bagian dalam tubuh ikan. Salah satu cara yang dianggap cukup efektif untuk mengetahui adanya serangan penyakit atau parasit pada insang adalah mengamati pola tingkah laku ikan tersebut. Ciri utama yang terserang organ insangnya adalah ikan menjadi sulit untuk bernapas. Selain itu, tutup insang akan mengembang sehingga sulit untuk ditutup dengan sempurna. Jika serangannya sudah meluas, lembaran-lembaran insang menjadi semakin pucat. Sering pula dijumpai adanya bintik-bintik merah pada insang yang menandakan telah terjadi pendarahan (peradangan). Jika terjadi bintik putih pada insang, kemungkinan disebabkan oleh serangan parasit kecil yang menempel.

3. Penyakit atau parasit pada organ dalam.
Ciri utama ikan yang terkena serangan penyakit atau parasit pada organ dalamnya adalah terjadi pembengkakan dibagian perut disertai dengan berdirinya sisik. Akan tetapi dapat terjadi pula bahwa ikan yang terserang organ dalamnya memiliki perut yang sangat kurus. Jika pada kotoran ikan sudah dijumpai bercak darah, ini berarti pada usus telah terjadi pendarahan (peradangan). Jika serangannya sudah mencapai gelembung renang, biasanya keseimbangan badan ikan menjadi terganggu sehingga gerakan berenangnya jungkir balik tidak terkontrol.



C. Pencegahan.
Usaha pencegahan harus dilakukan sebelum gejala atau serangan dari penyakit atau parasit timbul. Cara pencegahan dianggap lebih baik dan murah bila dibandingkan dengan usaha pemberantasan. Adapun cara pencegahan penyakit maupun parasit dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut :


1. Sanitasi kolam atau Akuarium.
2. Sanitasi ikan.
3. Pemberian makanan bergizi.
4. Pemberantasan.




Go to link : Pencegahan dan pemberantasan...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar