2011/04/01

Ikan Sumpit (Toxotes jaculator), Si Penyembur



Ikan sumpit memang istimewa, semburannya mampu menjatuhkan mangsa yang berada di atas permukaan air. Ikan ini banyak ditemukan di Sumatera dan Ujung Kulon juga ada, lingkungan hidupnya di daerah payau.

Berbeda dengan ikan hias lain yang menarik karena warna dan bentuk tubuhnya, ikan sumpit ngetop justru oleh keahliannya " menembak" serangga santapannya dengan menyemprotkan air dari mulut. Karena itu ia disebut ikan sumpit.
Warna badannya, putih keperakan, berhiaskan 6 (enam) garis hitam tegak yang menyelimuti punggungnya. Bentuk badannya pipih dengan sirip ekor lebar. Yang membuat agak cantik, mungkin warna hijau kekuningan yang membias pada bagian ekornya. Enam garis hitam yang menghias punggungnya dimulai dari mata hingga ke bagian ekor. Hitamnya berbeda antara ikan yang satu dengan lainnya. Ada yang begitu pekat terlihat dan ada yang hanya samar-samar.



IKAN ASLI INDONESIA

Ikan sumpit ( Toxotes jaculator ) ini merupakan satu-satunya spesies dari genus Toxotes, family Toxotidae, dari ordo Permocorphoidei. Ikan ini banyak ditemukan di Sumatera bersama-sama ikan botia dan ikan lainnya. Di ujung Kulon, di sungai Handeleum, ditemukan juga ikan ini. Menurut penuturan para pedagang dibanyak sentra penjualan ikan hias, kesulitan mendapatkan ikan sumpit karena selama ini pengadaannya masih mengandalkan tangkapan dari alam, sedangkan hasil budidayanya belum ada. Di alam aslinya, mereka mampu tumbuh hingga berukuran 22,5 cm atau bahkan lebih. Namun yang biasa ditemukan di akuarium-akuarium pecinta ikan hias, panjangnya sekitar 5 - 7,5 cm. Sampai sekarang belum diketahui pada ukuran dan umur berapa ikan sumpit mulai kawin. Bahkan ciri-ciri perbedaan kelaminnya pun hingga kini masih teka teki. Di alam, ikan sumpit mendapatkan makan dengan menembak mangsanya menggunakan peluru air yang dilontarkan dari mulutnya. Mereka mengincar serangga air, seperti lalat, laba-laba dan mahluk kecil lainnya yang berkeliaran disekitar permukaan air.
Ikan sumpit biasanya berenang sedikit di bawah permukaan air, dengan ujung moncong muncul di permukaan. Ia meninggalkan riak gelombang kecil ketika berenang. Riak kecil inilah yang bisa dijadikan tanda kehadiran mereka. Jika mereka berenang seperti itu, sumpit mengisyaratkan dua keadaan, mereka siap menyantap mangsanya yang ada di permukaan air atau pandangannya terhalang karena air berlumpur pekat, sehingga ia berenang dekat permukaan air untuk cuci mata ( melihat-lihat pemandangan !!!???...).
Dalam air yang sangat buruk, ikan sumpit malah dikhabarkan biasa memangsa buruannya dengan kepala keluar dari air. Dalam air jernih, ia lebih sering hanya memperlihatkan moncongnya saja. Matanya sngat unik, karena mampu digerakkan ke segala arah, kecuali ke bawah.

BAGAIMANA IA BERAKSI
Ketika melihat mangsa, ia mulai mengumpulkan air dalam mulutnya yang kecil namun berongga panjang. Lalu ia mengambil ancang-ancang untuk membidik mangsanya itu, dengan mengubah posisi berenangnya yang semula mendatar menjadi hampir tegak lurus. Serangga yang terkena di sembur biasanya jatuh, karena basah, sebelum sempat menyadari apa yang sedang terjadi, ia sudah disambar dengan mulut ikan sumpit. Sambaran secepat kilat kadang-kadang dilakukannya juga ketika mangsa masih melayang di udara.



Namun tidak jarang ikan sumpit justru yang kecewa, karena serangga buruannya jatuh diluar akuarium tempat pemeliharaannya. Jika demikian selamatlah  si serangga, hanya saja ia mesti menunggu sampai badannya kering sebelum bisa terbang lagi.
Kemampuan ikan sumpit dalam  melepaskan peluru air memang sudah terkenal di seluruh dunia. Dalam sebuah pameran di Thailand ikan ini mampu menembakkan air sejauh 90 - 120 cm. Dan di New York, dua ekor ikan sumpit menembak seekor kecoak sejauh 150 cm.
Kebiasaan ikan sumpit menembakkan air mulai muncul sejak muda, namun hanya sejauh beberapa inci saja. Semakin dewasa, kemampuan menembaknya meningkat. Tembakkannya makin tepat dan kuat.
Anda pun bisa mendapatkan hiburan yang menyenagkan jika anda memelihara ikan sumpit dewasa bersama sumpit muda. Tingkah si sumpit muda yang ingin menyamai hasil tembakan sumpit dewasa nampak lucu sekali. Tidak selamanya ikan sumpit menembak mangsanya dengan tepat, di alamnya pun begitu juga. Umumnya mereka gagal menyumpit mangsanya karena goyangan daun atau gerakan dari mangsa itu sendiri. Namun begitu tembakan pertama gagal, secepat itu pula sumpit akan mengisi mulutnya dan menembak kembali berturut-turut hingga mangsanya jatuh.
Dengan bentuk tubuhnya yang runcing di sebelah depan dan badan yang sangat langsing, ikan sumpit mampu bergerak gesit. Segesit apabila ia merasa perlu untuk meloncat di udara menyambar mangsanya.

BAGAIMANA MERAWATNYA
Akuarium yang berair jernih saja belumlah cukup untuk membuat ikan ini betah dan mampu bertahan hidup. Air harus dijaga agar tetap bersuhu 26 - 28 derajat Celcius, karena itu merupakan kisaran suhu optimalnya. ke dalam akuarium perlu ditambahkan garam krosok (tanpa yodium) sebanyak 2 (dua) sendok teh untuk setiap 10 liter air, mengingat mereka berasal dari daerah sungai dekat pantai yang berair payau. Namun seperti halnya guppy (Poecilia reticulatus), mereka pun bisa diadaptasikan di air tawar. Hanya saja, kelangsungan proses pengembangbiakannya belum diketemukan.
Ikan sumpit sebaiknya diberi makan jentik-jentik nyamuk atau kutu air. Makanan ini sangat disukainya. Bisa juga mereka diberikan belalang kecil yang sudah diputus kakinya atau serangga lainnya yang sudah mati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar