2011/05/24

Pangasius sutchi, anakannya cantik sebagai ikan hias

Selain gerakannya yang lincah, dia juga disukai karena tubuhnya selalu memancarkan kilap perak. sangat indah terlihat, apalagi bila mereka bergerombol.

Pangasius kecil

Pangasius ( Pangasius sutchi ) merupakan jenis ikan hias catfish yang cukup terkenal. Konon kabarnya dia berasal dari Asia Tenggara. Pangasius masuk ke Indonesia pertama kali pada awal tahun 80 - an, dan berasal dari Thailand. Ikan ini termasuk jenis lele - lelean. Sebagian orang menyebutnya sesuai seperti nama aslinya, yaitu Pangasius. Tetapi dikalangan pedagang ikan hias lebih populer dengan sebutan " catfish ". Nama lainnya lele Bangkok, Patin, atau Jambal Siam. Ikan ini termasuk multiguna. Waktu kecil jadi ikan hias, setelah besar dapat dikonsumsi.

Tidak lebih dari 25 cm
Kecil itu ternyata memang indah, si Pangasius yang centil dan lincah ini akan nampak mempesona jika ukuran tubuhnya mungil. Pangasius akan tampil memikat dan cantik untuk dipajang dalam akuarium jika ukurannya kurang dari 25 cm. Kalau sudah besar sebaiknya dikonsumsi saja.

Ciri - ciri pangasius tidak jauh berbeda dengan jenis lele lainnya. Kepalanya pipih ditambah sedikit kumis. Tubuhnya pun ramping tanpa sisik, dibalut warna hitam dan perak. Kedua warna ini dikombinasi dengan serasi antara perak sebagai warna dasar dan hitam yang membentuk garis horisontal di tubuhnya.

Tubuh yang hitam - perak ini sangat sesuai dengan perilakunya yang lincah, terutama dalam akurium yang remang - remang. Seakan - akan tubuhnya itu memancarkan cahaya. Cahaya itu segera hilang jika tubuh rampingnya telah lebih dari 25 cm, karena umumnya warna yang melekat pada Pangasius besar hanya satu, yaitu hitam kusam. Jika warnanya hanya hitam saja tentunya jelek untuk dipajang, namun cocok untuk dikonsumsi atau dipelihara di dalam kolam.
Pangasius besar
Selalu bergerombol
Gerakannya yang lincah dan tak pernah berhenti memang sungguh mempesona. Apalagi ikan ini sukanya mondar - mandir disetiap bagian akuarium. pemandangan ini akan semakin mengasyikan jika dalam akuarium yang sama terdapat lebih dari 10 ekor Pangasius. mereka selalu bergerak bersama - sama membentuk gerombolan. Semakin banyak pangasius yang dipajang, semakin banyak kilapan yang tampak.

Murah dan tidak rewel
Ikan yang tubuhnya mempesona dan lincah ini sangat mudah dirawat. Karena itu dia tetrap disukai sampai saat ini. Air dengan pH 7 disukai Pangasius, dan sebaiknya air diganti setiap seminggu sekali.
Makannya tidak pilih - pilih, diberi cacing sutera (tubifex), pelet, atau apa saja dia tetap mau. Banyaknya pemberian dan frekwensinya tergantung pada tujuan pemiliknya. Kalau pemilik inginnya ikan ini tetap kecil dan centil, maka pemeberian pakan cukup sekali setiap harinya. Tetapi jika meninginkan agar ia cepat besar dapat diberi pakan 2 - 3 kali setiap harinya.
Pangasius ini sudah dapat dan banyak dibudidayakan. Harganya pun tidak mahal dan mudah mendapatkannya di sentra dan toko - toko ikan hias ini dijual sekitar Rp. 1.000 ,- s/d Rp. 2.000,- per ekor, ukuran sekitar 5 - 10 cm.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar