2011/03/10

Botia macracanthus



Botia ( Botia macrachanta ) merupakan salah satu ikan hias populer, bukan saja didalam negeri namun juga diluar negeri. Ikan ini merupakan asli perairan Indonesia yang kebetulan sangai diminati oleh akuaris luar negeri. Ikan Botia banyak diekspor keluar negeri, dan merupakan salah satu ikan yang dijadikan prasyarat untuk ekspor ikan-ikan hias lainnya.
Ikan hias ini belum bisa dipijahkan dalam akuarium ataupun bak, dan selama ini sepenuhnya merupakan hasil tangkapan dari alam. Di Jambi ikan botia kecil sangat banyak pada saat musimnya. Untuk menjadikan standar ekspor, ikan-ikan ini harus dibesarkan dulu dalam kolam ataupun akuarium pemeliharaan.
Pembesaran sering gagal karena Botia termasuk ikan yang sulit untuk dipelihara ditempat yang terbatas. Produksi lendirnya yang sangat banyak menjadikan ikan ini perlu perlakuan khusus untuk menjaga kelangsungan hidupnya.

Jenis-jenis Botia :
Selain Botia ( Botia macrachanta ) masih banyak jenis botia yang ditemukan, kendati tidak sepopuler dan sebanyak Botia macrachanta.
Adapun jenis-jenis Botia yang lainnya diantaranya adalah :
1. Botia horae Smith, 2. Botia hymenophsa, 3. Botia lohachata, 4. Botia beauforti, 5. Botia modeste, 6. Botia sidthimunki, 7. Botia striata, 8. Botia lecontei, 9. Botia lucasbahi, 10. Botia dario, 11. Botia morleti.

Ciri-ciri spesific :
Botia termasuk famili cobitidae, berasal dari sungai-sungai di Sumatera dan Kalimantan. Di Sumatera ikan ini dikenal sebagai ikan Macan, Gejuban atau Bijubana, sementara di Kalimantan mereka dipanggil sebagai ikan Mas, Ulang Uli atau Languli.
Ikan ini memiliki badan seperti pesawat tempur, runcing dibagian depan dengan bagian tengah tebal. Badannya pipih compressed dengan warna dasar sawo matang, kadang-kadang agak kemerahan. Sisi badannya dihiasi dengan garis-garis vertikal sebanyak 3 buah, yang komposisinya sangat menarik.
Umumnya genus Botia tergolong ikan yang menjauhi sinar ( nockturnal ), namun Botia yang satu ini tidak terlalu pantang cahaya.
Sesuai dengan sifat aslinya dan ini didukung dengan bentuk badannya, ikan Botia menghuni bagian dasar akuarium . Mereka menyukai dasar akuarium yang berpasir halus atau berbatu-batu dengan vegetasi yang cukup.
Ikan ini tergolong pendamai dan bisa hidup berdampingan dengan ikan-ikan pendamai lainnya. Mau menerima berbagai jenis makanan baik dari tumbuhan atau hewan, mereka suka mengais sisa-sisa makanan yang jatuh ke dasar akuarium.

Pembesaran Botia :
Untuk sukses pembesaran Botia di kolam bisa diikuti beberapa langkah berikut ini.
1. Bentuk kolam persegi panjang dengan ukuran 3 X 1 X 0,4 m3 atau 3 X 3 X 0,4 m3 atau 2 X 2 X 0,4 m3, kolam sebaiknya memiliki inlet dan outlet.
2. Kolam yang baru sebaiknya direndam dahulu beberapa minggu lamanya untuk menghilangkan pengaruh buruk dari semen yang sering mengakibatkan kematian pada ikan. Pembilasan beberapa kali baik dilakukan untuk mempercepat hilangnya pengaruh semen ini.
3. Air yang digunakan untuk pembesaran berasal dari sumur yang sudah diendapkan selama 12 - 24 jam, suhu 28 - 30 derajat Celsius, PH 6,5 - 7,5, kandungan oksigen 3 - 5 ppm, dengan ketinggian air 30 cm.
4. Padat penebaran untuk pembesaran ini sekitar 1.500 - 2.000 ekor benih berukuran 3/4 - 1 inchi, untuk bak pembesaran berukuran 3 X 1 X 0,4 m3.
5. Makanan yang diberikan harus bergizi tinggi, tidak mengotori air, segar ketika diberikan, tidak mudah hanyut. Makanan yang memenuhi syarat untuk Botia adalah cacing sutera, brine shirmp, dengan frekwensi pemberian 3 - 5 kali setiap harinya. Banyaknya disesuaikan dengan tingkat spontanitas dari ikan-ikan Botia yang dipelihara.
6. Penggantian air dilakukan secara rutin setiap 3 - 7 hari sekali secara total. Sementara penggantian air harian dilakukan dengan membuang 1/4 - 1/3 bagian air lama dan menggantinya dengan yang baru.
7. Dengan cara pemeliharaan tersebut benih yang berukuran 3/4 - 1 inchi dalam tempo 6 - 8 bulan akan mencapai 3 inchi dengan tingkat mortalitas 5%.
8. Selain di kolam, Botia juga bisa dibesarkan di akuarium berukuran 80 X 40 X 40 cm3.

Keberhasilan pembesaran Botia akan memberi nilai tambah atas produk ikan hias asli Indonesia yang memiliki nilai ekspor cukup tinggi dan diminati banyak bangsa.
Botia sebagai ikan hias, populer untuk saat ini dan hanya ada di Indonesia.



Sumber : Bina Mina Informatika

Tidak ada komentar:

Posting Komentar