Potensi Ekspor Ikan Hias Rp 6 T
13 Dec 2010
Manggadua, Warta Kota
Potensi Industri Ikan hias Indonesia masih sangat besar, dan seharusnya bisa menghasilkan pendapatan dari kegiatan ekspor sebesar 65 Juta dolar AS, atau sekitar Rp 6 triliun per tahun.
Namun, kata Menteri Kelautan dan Perikanan, Fadel Muhammad, mengungkapkan, saat ini baru pendapatan dari ekspor Ikan hias mencapai 12 Juta dolar AS. Ikan Kol dari Blitar menyumbang transaksi terbesar yakni Rp 200 miliar.
"Ikan hias adalah jati diri bangsa Indonesia, namun seringkali diklaim oleh negara lain, seperti Botia oleh Singapura, Cupang oleh Thailand, Rainbow oleh Amerika Serikat, dan udang hias laut oleh Perancis," ujar Fadel di Indonesia Pet Plants AquaUc Expo (IPPAE) 2010 di WTC Mangga Dua, Jakarta Utara. Minggu (12/12).
Untuk Itu, Fadel mengajak semua pegiat ikan hias memberikan kontribusinya, terutama untuk mengimplementasikan strategi pengembangan idustri ikan hias,
Dikatakannya, Indonesia baru menguasai 7,5 persen perdagangan ikan hias dunia, dan masih kalah Jauh dengan Singapura yang memegang 22,5 persen perdagangan Ikan hias dunia. Promosi melalui kontes dan pameran, lanjutnya, harus menjadi ujung tombak pemasaran Ikan hias. Ia pun berharap IPPAE bisa digelar dalam bentuk ajang Internasional.
Pameran IPPAE di WTC Mangga Dua Ini menghadirkan berbagai Jenis Ikan Arowana, kol. ikan hias lainnya, dan reptllla. Selain Itu, ada enam kelas yang dilombakan dengan memperebutkan piala Menteri Perikanan, yakni Arowana, Discus, Louhan, Koki. Cupang. dan Reptil.
Ketua Umum IPPAE, Herjanto Kosasih, mengatakan, IPPAE yang kedua kalinya digelar Ini melibatkan sembilan komunitas, dan ratusan penggiat Ikan dan reptil. "Kita sudah menjadikan IPPAE ini menjadi agenda tahunan WTC Mangga Dua, ajang ini diprediksi akan menghasilkan total transaksi hingga miliaran rupiah," ujarnya. (Mb)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar