2011/03/29

NILAI EKSPOR US$12 JUTA | Bataviase.co.id

NILAI EKSPOR US$12 JUTA | Bataviase.co.id


NILAI EKSPOR US$12 JUTA
Ekspor Ikan Hias Dipacu Lebihi Singapura
NERACAlakarta - Pemerintah mendorong eksportir ikan hias Indonesia agar bisa melebihi Singapura. Karena saat ini ekspor ikan hias Indonesia pada 2010 baru sekita US$12 juta. Nilai ekspor ini naik, dibanding 2009 hanya mencapai US$10 juta.
Potensi kita bisa melebihi Singapura. Tapi untuk 2010, baru sekitar US$12 juta," kata Menteri Kelautan dan Perikanan, Fadel Muhammad di acara penutupan Indonesia Pets Plants Aquatic EXPO (IP-PAE) 2010 di lakarta, Ming-gu(12/12).
Fadel mengakui, potensi ekspor ikan hias sebenarnya sekitar US$65 juta. Meski nilai ekspor ikan hias Indonesia naik. Namun nilai ekspor itu masih jauh tertinggal dari Singapura yang masih memimpin sebagai negara pengekspor ikan hias terbesar di dunia.
"Padahal Indonesia memiliki 450 spesies ikan hias air tawar dari total spesies ikan hias tawar dunia yang mencapai HOO spesies. Sementara untuk ikan hias air laut Indonesia memiliki 700 spesies," tambahnya
Berdasarkan data Kementerian Kelautan dan Perikanan pada tahun 2009, Indonesia baru menguasai 7,5% perdagangan ikan hias dunia. Angka ini masih kalah jauh dengan Singapura yang memegang pangsa pasar 22,5% dunia. "Dari transaksi ekspor US$12 juta itu, ternya-ta transaksi ikan Koi di Blitar menyumbang sekitar Rp 200 miliar per tahun, jumlah ini sama dengan
25% dari dana APBD Kabupaten Blitar," ungkapnya.
Mantan Gubernur Gorontalo ini menyebut, pemerintah berusaha membangun dan mengembangkan kawasan mina-politan sebagai ikan hias 2011. "Pemerintah sangat serius untuk mengembangkan ikan hias Indonesia, diantaranya dengan mewujudkan pengembangan kawasan minapolit-an ikan hias pada tahun 2011 ini Kabupaten Blitar, Kabupaten Bogor dan Jakarta Barat," katanya
Yang jelas, kata Fadel, di Indonesia ada beberapa daerah yang sudah mengembangkan ekonomi ikan hias seperti Jawa, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Maluku dan Papua dan Nusa Tenggara seperti ikan hias arowana, dis-cus, cupang, koi, louhan, guppy, koki, termasuk ikan hias laut seperti down fak damsel, diromis, marine angel, butterfly, scooter blenrty, wrasse, trigger fak beaked coral faKsea horse dan lain-lain.
Dia mengatakan, peran promosi sangat penting dalam mendongkrak kinerja ikan hias di Indonesia. Diantaranya dengan banyaknya kontes-kontes ikan hias yang bisa meningkatkan nilai jual ikan hias dan menggairahkan pasar ikan hias di Indonesia. "Dari Indonesian Pets Plants Aquatic Expo 2010 diharapkan dapat memacu pertumbuhan usaha ikan hias, baik sisi pemasaran atau pun trading yang mampu mengusung ikan hias Indonesia menuju go international," jelas Fadel.
Fadel berharap peranan asosiasi seperti Asosiasi Ikan Louhan Indonesia, Arowana Club Indonesia, Bettafish Club Indonesia, Indonesian Dis-cus Club dan lain-lain bisa makin mendorong pengembangan ikan hias bersama pemerintah. Setidaknya ada upaya peningkatan mutu, peningkatan ikan hias bernilai tinggi dan penguatan pasar di dalam negeri dan ekspor melalui para asosiasi tersebut "Asosiasi ikan hias diharapkan dapat menyumbangkan kontribusi pengalaman, kapabilitas dan profesionalitasnya dalam mengembangkan, ikan hias dan terus menggairahkan pasar ikan hias," serunya.
Hambatan
Penyebab volume ekspor ikan hias Indonesia masih kecil adalah cuaca yang kurang menentu di perairan laut pantai. Di Bali, ekspor ikan hias itu berkurang hingga 10% periode tahun 2010 hingga September.
Kepala Seksi Ekspor Dinas Perindustrian dan Perdagangan Bali, Putu Bagiada SE mengatakan volume ekspor ikan hias hidup dari Bali ke sejumlah negara konsumen selama Januari-September 2010 hanya 594.275 ekor, melorot sepuluh persen dari periode sama 2009 mencapai 654.814 ekor.
Namun dalam penerimaan devisanya naik hampir 2,5% dari sebanyak USS 777 ribu selama sembilan bulan 1-2009 menjadi USS 795,5 ribu] ini artinya nilai rata-rata ikan hias hidup lebih mahal terjual saat ini. 

Go to Link : http://bataviase.co.id

Tidak ada komentar:

Posting Komentar