Orang Indonesia menyebut Gar sebagai " ikan buaya ". Sebutan itu berkaitan dengan sosok tubuhnya yang mirip buaya. Namun di Amerika, Gar lebih kondang disebut " ikan Hiu " air tawar, sebab kebuasan si Gar dalam menyergap mangsanya mirip ikan Hiu di laut.
Gar dari ordo Lepisosteiformes ini sampai sekarang diketahui ada 6 jenis, yaitu Lepisosteus spatula, L. platostomus, L. tropicus, L. ossseus, L. oculatus, dan L. platyrincus. Ikan buaya telah ada sejak 50 juta tahun yang lalu. Keenam jenis ikan buaya itu jelas berbeda lukisan sisik tubuhnya, tempat tinggal yang disukainya dan cara perkembangbiakkannya.
Lepisosteus spatula
Sebutan lain ikan buaya jenis ini adalah alligator Gar. Ia tersebar di sungai - sungai yang mengalir di sepanjang teluk Mexico, yakni dibagian selatan Amerika Serikat dan Mexico. Di Mississipi jenis ini tersebar hingga di utara sungai St. Louis.
Ciri khas Alligator Gar ini terletak pada moncongnya yang pendek, lebar, dan tumpul, yang mempunyai baris gigi cukup besar pada rahang atas. Panjang tubuhnya dapat mencapai 3 hingga 4 meter atau lebih.
Karena susunan sisiknya yang saling tindih dan berkilau sangat indah bila tertimpa sinar hingga mirip mosaik, maka ikan (yang besar ukurannya) ini diburu orang hanya untuk diambil sisiknya untuk bahan ikat pinggang. Atau ditangkap (yang kecil ukurannya) untuk dipelihara sebagai ikan pajangan di akuarium.
Seperti layaknya ikan buaya yang lain, ia gemar berburu makanan yang hidup, seperti ikan kecil. Bagian sungai yang disukainya sebagai tempat perkembangbiakkan adalah yang suhu airnya berkisar antara 10 hingga 23 derajat Celcius, dan airnya berarus deras. Sebab, tempat - tempat itulah yang banyak makanannya. Ikan ini sering bersembunyi di bawah tanaman air, bila sedang mengintai mangsa dan akan tidur di kedalaman dasar sungai. Hanya kalau merasa kekurangan oksigen saja ia akan terburu - buru berenang ke lapisan air dekat permukaaan untuk mendapat oksigen.
Lepisosteus oculatus
Jenis ini tersebar dari Iowa dan Nebraska sampai teluk Mexico. Ciri khasnya bintik - bintik yang mencolok pada sisi atas bagian kepala, serta pada insang dan punggung bagian belakang tubuhnya. Selain itu, moncongnya pendek dan lebar. Panjang tubuhnya dapat mencapai 1, 2 meter. Ia senang hidup di sungai yang dangkal dan berawa.
Lepososteus oculatus Jenis yang masuk ke Indonesia, baru Lepososteus oculatus ini. Ikan ini masuk ke Indonesia sekitar tahun 1988, konon ikan ini sudah tidak boleh diimpor dari Amerika, karena makin langka.
Di Florida dan bagian selatan Georgia masih ada satu jenis ikan buaya lain (Lepisosteus platyrhincus), yang panjang tubuhnya lebih kecil ( 75 cm ). Moncongnya lebih pendek. Meskipun begitu, keganasannya melebihi Lepisosteus oculatus.
Lepisosteus platostomus
Jenis ini tersebar di lembah sungai Mississipi sampai Rio Grande dan Great Lake. Sosok tubuhnya mirip Lepisosteus oculatus, perbedaannya ia tidak punya bintik - bintik di sisi atas kepala, dan tidak mempunyai deretan sisk - sisik yang banyak. Kebuasannya mirip si Alligator Gar.
Pada dasarnya, semua ikan buaya pendiam. mereka sering terlihat hanya berdiam di bawah tanaman air atau batang pohon yang tenggelam untuk mengamati lingkungan sekelilingnya. Begitu ada mangsa lewat, segera ia bergerak. Mula - mula siripnya, kemudian tubuhnya. Selanjutnya ujung ekor mendorong bergerak cepat mendekati mangsa. Pada saat mangsanya sudah dekat dengan moncongnya itulah, ia melesat cepat dan mencaploknya. Tak pernah terjadi seekor mangsa lepas dari sergapan ini. Sebab, selain giginya yang runcing bagaikan ujung paku gigitannya pun sangat kuat.
Tenggorokan ikan buaya lentur, dan rahangnya dapat dibengkokkan. Di bagian bawah kepalanya terdapat kantung seperti burung Pelikan, sehingga mangsa yang besar pun dapat ditelannya.
Seusai memakan mangsanya, ia akan kembali ke dasar sungai dan bersembunyi lagi. Bila telah kenyang, ia akan bermalas - malasan, tidur di dasar sungai dengan menggerak - gerakkan sirip dan ekornya pelan sekali, untuk menciptakan arus air dan mendatangkan oksigen.
Pengirup oksigen langsung
Selama musim panas, dan kurang oksigen, ikan buaya sering terlihat di permukaan sungai dan sekali - sekali mengambil oksigen dengan cara menjulurkan moncongnya ke udara dan memiringkan posisi tubuhnya. Gerakan pengambilan oksigen ini dilakukan antara 6 hingga 10 menit. Setelah itu ia kembali ke dasar sungai dan akan kembali selang 15 menit kemudian.
Di Amerika, pada akhir musim semi (pertengahan bulan Mei sampai awal Juni) ikan buaya berhidung panjang (Lepisosteus osseus) berimigrasi dari daerah dingin menuju perairan dangkal (daerah pantai) yang banyak ditumbuhi rerumputan untuk kawin dan bertelur. Pada musim kawin ini, perairan dangkal itu jadi ramai oleh para peneliti satwa air, yang akan mengamati lebih teliti cara hidup ikan buaya.
Gar dari ordo Lepisosteiformes ini sampai sekarang diketahui ada 6 jenis, yaitu Lepisosteus spatula, L. platostomus, L. tropicus, L. ossseus, L. oculatus, dan L. platyrincus. Ikan buaya telah ada sejak 50 juta tahun yang lalu. Keenam jenis ikan buaya itu jelas berbeda lukisan sisik tubuhnya, tempat tinggal yang disukainya dan cara perkembangbiakkannya.
Lepisosteus spatula
Sebutan lain ikan buaya jenis ini adalah alligator Gar. Ia tersebar di sungai - sungai yang mengalir di sepanjang teluk Mexico, yakni dibagian selatan Amerika Serikat dan Mexico. Di Mississipi jenis ini tersebar hingga di utara sungai St. Louis.
Ciri khas Alligator Gar ini terletak pada moncongnya yang pendek, lebar, dan tumpul, yang mempunyai baris gigi cukup besar pada rahang atas. Panjang tubuhnya dapat mencapai 3 hingga 4 meter atau lebih.
Karena susunan sisiknya yang saling tindih dan berkilau sangat indah bila tertimpa sinar hingga mirip mosaik, maka ikan (yang besar ukurannya) ini diburu orang hanya untuk diambil sisiknya untuk bahan ikat pinggang. Atau ditangkap (yang kecil ukurannya) untuk dipelihara sebagai ikan pajangan di akuarium.
Seperti layaknya ikan buaya yang lain, ia gemar berburu makanan yang hidup, seperti ikan kecil. Bagian sungai yang disukainya sebagai tempat perkembangbiakkan adalah yang suhu airnya berkisar antara 10 hingga 23 derajat Celcius, dan airnya berarus deras. Sebab, tempat - tempat itulah yang banyak makanannya. Ikan ini sering bersembunyi di bawah tanaman air, bila sedang mengintai mangsa dan akan tidur di kedalaman dasar sungai. Hanya kalau merasa kekurangan oksigen saja ia akan terburu - buru berenang ke lapisan air dekat permukaaan untuk mendapat oksigen.
Lepisosteus oculatus
Jenis ini tersebar dari Iowa dan Nebraska sampai teluk Mexico. Ciri khasnya bintik - bintik yang mencolok pada sisi atas bagian kepala, serta pada insang dan punggung bagian belakang tubuhnya. Selain itu, moncongnya pendek dan lebar. Panjang tubuhnya dapat mencapai 1, 2 meter. Ia senang hidup di sungai yang dangkal dan berawa.
Lepososteus oculatus Jenis yang masuk ke Indonesia, baru Lepososteus oculatus ini. Ikan ini masuk ke Indonesia sekitar tahun 1988, konon ikan ini sudah tidak boleh diimpor dari Amerika, karena makin langka.
Di Florida dan bagian selatan Georgia masih ada satu jenis ikan buaya lain (Lepisosteus platyrhincus), yang panjang tubuhnya lebih kecil ( 75 cm ). Moncongnya lebih pendek. Meskipun begitu, keganasannya melebihi Lepisosteus oculatus.
Lepisosteus platostomus
Jenis ini tersebar di lembah sungai Mississipi sampai Rio Grande dan Great Lake. Sosok tubuhnya mirip Lepisosteus oculatus, perbedaannya ia tidak punya bintik - bintik di sisi atas kepala, dan tidak mempunyai deretan sisk - sisik yang banyak. Kebuasannya mirip si Alligator Gar.
Pada dasarnya, semua ikan buaya pendiam. mereka sering terlihat hanya berdiam di bawah tanaman air atau batang pohon yang tenggelam untuk mengamati lingkungan sekelilingnya. Begitu ada mangsa lewat, segera ia bergerak. Mula - mula siripnya, kemudian tubuhnya. Selanjutnya ujung ekor mendorong bergerak cepat mendekati mangsa. Pada saat mangsanya sudah dekat dengan moncongnya itulah, ia melesat cepat dan mencaploknya. Tak pernah terjadi seekor mangsa lepas dari sergapan ini. Sebab, selain giginya yang runcing bagaikan ujung paku gigitannya pun sangat kuat.
Tenggorokan ikan buaya lentur, dan rahangnya dapat dibengkokkan. Di bagian bawah kepalanya terdapat kantung seperti burung Pelikan, sehingga mangsa yang besar pun dapat ditelannya.
Seusai memakan mangsanya, ia akan kembali ke dasar sungai dan bersembunyi lagi. Bila telah kenyang, ia akan bermalas - malasan, tidur di dasar sungai dengan menggerak - gerakkan sirip dan ekornya pelan sekali, untuk menciptakan arus air dan mendatangkan oksigen.
Pengirup oksigen langsung
Selama musim panas, dan kurang oksigen, ikan buaya sering terlihat di permukaan sungai dan sekali - sekali mengambil oksigen dengan cara menjulurkan moncongnya ke udara dan memiringkan posisi tubuhnya. Gerakan pengambilan oksigen ini dilakukan antara 6 hingga 10 menit. Setelah itu ia kembali ke dasar sungai dan akan kembali selang 15 menit kemudian.
Di Amerika, pada akhir musim semi (pertengahan bulan Mei sampai awal Juni) ikan buaya berhidung panjang (Lepisosteus osseus) berimigrasi dari daerah dingin menuju perairan dangkal (daerah pantai) yang banyak ditumbuhi rerumputan untuk kawin dan bertelur. Pada musim kawin ini, perairan dangkal itu jadi ramai oleh para peneliti satwa air, yang akan mengamati lebih teliti cara hidup ikan buaya.
© 2011 by Nirwana Aquarium
Spade Long Handle Spade Long Handle Spade Long Handle
BalasHapusMade in titanium dioxide in food Solingen, dental implants Germany. Made galaxy watch 3 titanium in Solingen. In stock at a great price. titanium exhaust wrap Rating: 4.5 · 4 reviews micro touch trimmer · $2.50 to $15.00 · In stock