2011/05/18

Uaru amphyacanthoides



Uaru amphyacanthoides berasal dari sungai Amazon, Brasil masuk ke Indonesia pada awal tahun 1980. Ikan dari famili Cichlidae ini panjang tubuhnya dapat mencapai 25 cm. Warna kulitnya kuning kecoklatan, dengan sapuan warna hitam terlukis mulai dari pangkal ekor hingga belakang insang. Matanya berhiaskan garis merah dan kuning yang melingkari pupil hitamnya. Kombinasi warna tubuh itu semakin menonjolkan penampilannya yang anggun. Kalau berenang bersama - sama, mereka selalu membentuk formasi yang rapih. Kalu tiba - tiba ada mangsa, dengan serentak mereka menyergapnya seperti gerombolan orang yang sedang lari marathon !






Kondisi air harus baik
Cara memelihara ikan Uaru relatif mudah. Di samping akuarium, filter air, serta aerator diperlukan juga air bersih dan pemberian pakan yang teratur. Sepasang ikan Uaru berukuran 25 cm yang dipelihara dalam akuarium, memerlukan air sebanyak 300 liter dengan pH 7. Selain itu, air akuarium harus selalu jernih dan bersih.
Kondisi air yang jernih dan bersih pun ternyata masih kurang lengkap. Ada satu hal lagi yang harus diperhatikan yaitu suhu air. Si kecil Uaru ( yang ukurannya masih 1 inch ), membutuhkan air bersuhu 28 derajat Celcius untuk tetap dapat bertahan hidup, karena Uaru tidak tahan terhadap air yang dingin. Oleh karena itu untuk amannya, akuarium perlu dipasangi heater ( pemanas air akuarium ).
Ikan Uaru yang telah dewasa memerlukan air bersuhu 24 - 26 derajat Celcius.
Agar airnya selalu bersih, selain diberi filter, dasar akuarium juga perlu diberi kerikil ( batu kecil - kecil ). Idealnya, dalam setiap akuarium dipasangi juga satu atau dua aerator. Akan lebih baik lagi, bila air akuarium diganti setiap 4 hari sekali.
Young Uaru
Makanannya tidak susah
Di alam aslinya, Uaru mempunyai kegemaran makan tumbuhan serta larva maupun cacing. Namun, setelah ia berada di akuarium, makanan yang dilahapnya dapat diatur. Ia dapat diberikan makanan berupa udang kaleng dan cacing sutera (tubifex). Ikan Uaru yang masih kecil yang panjangnya masih 2 inch, diberi makanan berupa cacing sutera. sedangkan yang sudah dewasa diberi makanan udang kaleng. Makanan diberikan pada pagi hari dan sore menjelang petang.

Penyakit dan pengobatannya
Ikan Uaru mudah terjangkit penyakit velvet. Penyakit ini biasa menyerang bagian siripnya. Kalau Uaru yang dipelihara siripnya bercak merah, berarti ia sudah terserang penyakit velvet. Jalan keluarnya, Uaru yang sakit harus cepat - cepat dipisahkan dari Uaru lainnya yang sehat. Uaru yang sedang sakit ini lalu dimasukkan ke dalam akuarium tersendiri, agar ikan - ikan lain tidak tertulari penyakit.
Air untuk ikan Uaru yang sakit harus dicampuri obat pemberantas penyakit velvet ini, berupa pomade dan blitzich. Keduanya dicampur menjadi satu dengan tambahan garam dapur. Akuarium ukuran 80 X 60 X 65 cm dengan air sebanyak 300 liter memerlukan 1 (satu) sendok teh pomade, 50 gram garam dapur, dan 3 tetes blitzich. Sedangkan akuarium yang dulu pernah ditempati si ikan yang sedang sakit itu, yang sekarang masih dihuni ikan - ikan lain yang masih sehat, perlu pula diberi campuran obat yang sama dengan komposisi serupa. Air yang mengandung obat harus dikuras setiap dua hari sekali, lalu diganti air bersih yang juga telah dicampuri obat - obatan. Pengobatan dilakukan sampai bercak merah tidak lagi tampak di sirip Uaru. Sedangkan akuarium yang ditempati ikan yang sehat cukup dikuras dan diganti airnya dalam 5 hari.










Sumber : Trubus ( Pebruari 1990 )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar