Tigerfish yang tadinya merupakan ikan perairan liar dan biasa dikonsumsi, ternyata setelah menjadi ikan hias harganya mahal. Bagaimana certanya ?
Setiap hari ikan diberi pakan berupa pakan hidup seperti ikan kecil atau udang. Dalam memberi makan harus diperhatikan jangan sampai air bergolak kencang agar ikan tidak lari ketakutan dan hilang nafsu makannya.
Bila ikan sudah dapat beradaptasi, dan tidak takut lagi, barulah dipindahkan ke dalam akuarium. Selanjutnya, dengan pemberian pakan yang teratur dan tetap menjaga kualitas air tigerfish akan nampak bagus dan gagah.
Tigerfish, si doreng yang termasuk keluarga Datnoides ini memang menarik. Gerakannya yang tenang, ditambah lagi dengan hiasan doreng di tubuhnya yang berukuran besar, menjadikan ikan ini nampak semakin gagah. Kesan ini pula lah yang membuat orang tertarik memeliharanya.
Tigerfish merupakan ikan carnivora yang memangsa berbagai jenis ikan kecil dan udang. Ukuranya tubuhnya cukup besar dan biasa hidup di air yang tenang dengan kondisi pH air netral sampai sedikit asam, dan kisaran suhu antara 23 - 26 derajat Celcius. Namun dalam pemeliharaannya di akuarium sulit mencapai ukuran yang maksimal. Hal ini disebabkan karena tigerfish mudah sekali stress, sehingga dalam pemeliharaannya perlu ekstra hati - hati.
Ada 2 (dua) jenis tigerfish, yaitu tiger Irian dan tiger Sumatera. Tigerfish Irian mempunyai hiasan warna tubuh yang lebih menarik yaitu kuning sampai krem dengan tiga buah garis vertikal warna hitam. Tubuhnya lebih panjang, bisa mencapai 38 cm, dan lebarnya bisa sampai 10,5 cm. Sedangkan yang satu lagi tigerfish Sumatera, tubuh ikan ini dihiasi warna kuning, dan bergaris - garis vertikal warna kecoklatan berjumlah 8 - 10 buah. Ukuran tubuhnya lebih kecil dibanding tigerfish Irian. Meskipun panjangnya juga bisa mencapai 38 cm, namun lebar tubuhnya maksimal hanya 7,0 cm. Karena ukurannya lebih kecil ikan tiger Sumatera gerakannya lebih lincah.
Di lingkungan asalnya ikan ini merupakan ikan konsumsi, yang biasa ditangkap dengan menggunakan pancing. Namun karena keindahannya, dan semakin langka didapat, maka ikan ini banyak diminati hobiis sebagai ikan hias. Tidak mengherankan kalau harganya melambung tinggi.
Harga dari kedua jenis tigerfish ini sangat berbeda jauh, ikan tigerfish asal Sumatera/Thailand lebih murah berlipat ganda dibanding ikan tigerfish asal Irian. Perbedaan yang mencolok ini selain disebabkan warna, penampilannya yang memang lebih menarik, juga karena tigerfish Irian termasuk langka.
Sulit dipijahkan
Menurut Smith, dalam bukunya " The Freshwater Fishes of Siam or Thailand ", tigerfish merupakan ikan yang sulit dipijahkan. Kesulitan ini disebabkan karena tigerfish tidak mudah beradaptasi dengan lingkungan yang baru, sehingga sulit untuk matang gonad. Ikan tigerfish juga sulit dibedakan antara jantan dan betinanya. Kecuali bila ikan ini sudah matang gonad, mungkin dengan cara mengurut bagian perutnya bisa diketahui yang jantan dan betinanya.
Melihat daya tarik tigerfish, tidak mengherankan bila banyak hobiis yang terkesan ingin memilikinya.
Dalam hal pemeliharaannya di akuarium, melihat ukuran tubuhnya yang besar, dan sifatnya yang tidak galak, ikan ini cocok dipelihara bersama - sama ikan lain yang seukuran dalam akuarium berukuran besar. Namun untuk menjaga ikan tiger tetap menarik maka, akuarium harus dilengkapi dengan alat - alat untuk menunjang persyaratan hidupnya.
Mudah Stress
Sebetulnya ikan tigerfish termasuk ikan yang kuat daya tahan tubuhnya. Namun karena ikan tigerfish masih termasuk baru berpredikat ikan hias, maka saat ini hanya diperoleh dari hasil tangkapan. Tigerfish tergolong ikan yang susah dijinakkan, sehingga mudah sekali stress bila berada dilingkungan barunya. Stress ditandai, ikan tidak nafsu makan dan bila stress berlanjut ikan akan lemas, dan warnanya pucat, sehingga tidak menarik. Ada beberapa penyebab stress pada ikan tigerfish, antara lain keadaan lingkungan yang tidak sesuai dengan kondisi asalnya, seperti suhu, dan pH air. Untuk itu, sebaiknya suhu dan pH air selalu dijaga agar tetap sesuai lingkungan aslinya. Jika perlu untuk mengatur suhu air supaya stabil dapat digunakan heater. Sedangkan untuk menjaga pH air harus dilakukan pergantian air secara rutin, bila perlu juga dapat digunakan larutan buffer.
Tigerfish yang baru dibeli atau diambil dari alam, sebaiknya jangan langsung ditempatkan dalam akuarium. Tetapi ikan dipelihara dahulu dalam bak pemeliharaan dan sebelumnya ikan harus diadaptasikan dengan lingkungan air yang baru. Bak pemeliharaan dapat berupa bak dari semen atau fiber dengan ukuran panjang, lebar, dan dalamnya 1,5 X 1,5 X 1 meter. Untuk menciptakan suasana tenang dalam air, sebagian permukaan bak dapat ditutup dengan triplek atau seng. Atau dapat pula sebagian permukaan air ditutupi dengan tanaman air seperti eceng gondok. Setelah beberapa lamanya, tanaman air atau pelindung dari triplek dikurangi sedikit demi sedikit, sehingga akhirnya terbuka seluruh permukaannya.Setiap hari ikan diberi pakan berupa pakan hidup seperti ikan kecil atau udang. Dalam memberi makan harus diperhatikan jangan sampai air bergolak kencang agar ikan tidak lari ketakutan dan hilang nafsu makannya.
Bila ikan sudah dapat beradaptasi, dan tidak takut lagi, barulah dipindahkan ke dalam akuarium. Selanjutnya, dengan pemberian pakan yang teratur dan tetap menjaga kualitas air tigerfish akan nampak bagus dan gagah.
© 2011 by Nirwana Aquarium
Tidak ada komentar:
Posting Komentar